Labels

Rabu, 30 Desember 2015

Tali Baru

Untuk memperbesar kapasitas produksi rumput laut, maka saya memutuskan untuk menambah kapasitas tali terpasang, untuk itu saya memesan tali langsung dari Surabaya.

Tanggal 25 Desember kapal yang mengangkut tali, tiba di Fakfak. Berhubung waktu libur maka pembongkaran muatan kapal nanti dilakukan pada hari Senin tanggal 28 Desember 2015.

Tanggal 30 Desember pas pulang kantor ternyata tali sudah diantar ke rumah. Karena rumah tutup maka tali yang masih dalam kemasan hanya diletakkan saja di depan pintu rumah. Untunglah daerah kami termasuk daerah yang aman sehingga talinya tidak hilang.


Tali masih dalam kemasan

Total tali yang diadakan ada 4 jenis dengan rincian :
  • Tali 10 mm (tali pondasi dan tali jangkar) =   4 roll
  • Tali   5 mm (tali ris )                                  = 35 roll
  • Tali   3 mm (tali anting)                             =   2 roll
  • Tali   2 mm (tali bibit)                                = 22 roll
Seluruh tali ini akan dipakai untuk membuat ladang rumput laut sebesar 1/2 ha dengan ukuran  100 m x 50 m. Nantinya tali ris (tali tempat diikatnya tali bibit) akan berjumlah 250 buah dengan panjang 25 m dengan jarak antara tali ris selebar 80 cm.



Dengan total kapasitas tali terpasang 250 tali ris diharapkan dalam 1 kali panen akan menghasilkan rumput laut kering sebanyak   2,5 ton s/d  4 ton.

Rabu, 16 Desember 2015

Fakfak

Fakfak, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, banyak julukan yang menyebut kabupaten ini. Yang paling populer adalah sebutan "kota pala" dan ada pula yang menyebutnya "kota tua", sebagian menyebut "serambi madinah".

Sebutan serambi madinah ini muncul karena Fakfak adalah salah satu kabupaten yang umat muslimnya mayoritas dan sebagian besar adalah penduduk asli. Sebagai bukti adalah keberadaan sebuah masjid tertua di Papua yang ada di kampung (desa) Patimburak yang sekarang ini masih berdiri kokoh.
 Masjid Patimburak MasjidTertua di Papua

Tahun 2015 ini, kabupaten Fakfak terdiri dari 17 Distrik (Kecamatan) 142 Kampung (Desa) dan 9 Kelurahan. Kampung yang ada bisa dibedakan dari letaknya, ada yang termasuk kampung pesisir dan ada kampung gunung yakni kampung yang jauh dari lautan.

Untuk kampung pesisir, sekarang ini penduduknya mulai menanam rumput laut yang jenis Cottoni. 

Dengan laut yang terbentang luas yang masih sangat alami dan terbebas dari pencemaran maka tidak heran jika rumput laut yang tumbuh di Fakfak sangat berbeda dengan rumput laut yang ada di daerah lain.

Jika di daerah lain 1 titik saat panen hanya bisa menghasilkan 800 gram, maka di Fakfak paling minim 1 titik menghasilkan 1 kg bahkan untuk tempat-tempat tertentu bisa menghasilkan sampai 11 kg.

Dengan hasil seperti ini, mungkin ditahun 2017 Fakfak akan dikenal dengan sebutan "Kota Cottoni",. 
Semoga! 


Sabtu, 12 Desember 2015

Awal Mula

Assalamualaikum Wr.Wbrk.

Blog ini dibuat pada hari sabtu tgl 12 desember 2015, tulisan-tulisan yang ada sebelum tanggal tersebut sengaja dibuat penulis menyesuaikan dengan tanggal dan bulan kejadian itu berlangsung.


Bermula dari ketertarikan akan potensi yang bisa di usahakan di daerah kami, saya memulai bisnis ini dengan perkiraan dana yang dibutuhkan paling banyak 25 juta rupiah.



Yang namanya usaha, pasti ada suka dukanya. Dukanya waktu tanaman rumput laut ini diserang hama penyu hijau, alhasil penanaman pertama dan kedua gagal ( tidak panen) akibat serangan hama. Terlanjur basah, akhirnya maju terus. Camp penampungan rumput laut yang dibangun akhirnya harus dipindah ke lokasi lain dimana tidak ada hama. Dari sinilah biaya membengkak. Sampai panen pertama modal yang saya keluarkan kurang lebih 50 juta rupiah dan Alhamdulillah berhasil. 

Karena kekurangan dana, maka saya berpikir untuk membuka peluang investasi bagi pemodal yang berminat. Awalnya saya menulis tawaran investasi ini di kaskus dan alhamdulillah dari sini saya mendapat kepercayaan dari 3 investor dengan total investasi sebanyak 45 tali ris dengn total investasi sebesar Rp.9.000.000.

Keberhasilan menjaring investor di kaskus menjadi pemicu saya untuk bekerja lebih giat lagi dan berpikir untuk menulis tawaran ini dalam sebuah blog dan akhirnya lahirlah blog ini.

Skema Investasi

TARGET INVESTASI = 1.000 TALI RIS

Tali Ris (tali untuk mengikat rumput laut)

Panjang Tali Ris = 25 Meter
Jumlah Bibit = 80 Titik per tali ris
Biaya = Rp. 2.500 per tali ris -
Total Investasi = Rp. 200.000 per tali ris

Minimal Investasi = 10 Tali Ris ( Rp. 2.000.000 )

PEMBAGIAN PROFIT

Rp. 20.000  per tali ris  (jika hasil panen berlimpah)
Rp.   8.000  per tali ris  ( jika hasil panen kurang)

Dengan pembagian profit yang seperti itu, maka profit yang akan diterima investor per 2 bulan untuk investasi Rp. 2.000.000 (10 tali ris)

PROFIT MAKSIMAL  = Rp. 200.000  (10% dari nilai investasi)

PROFIT MINIMAL      = Rp.  80.000  (4% dari nilai investasi)

Tanya Jawab

T :Lokasi usaha dimana?
J : Lokasi usaha di Kecamatan Kokas Kabupaten Fakfak, Papua Barat

T : Kalau usaha ini gagal bagaimana?
J : Kalau usaha gagal, pengelola bertanggungjawab mengembalikan dana investasi sebesar 75%

T : Mengapa tidak dijamin 100% ?
J : Saya ingin setiap orang yang berinvestasi memahami akan resiko investasi,     resiko kehilangan 25% dari total investasi saya pikir wajar, agar semua orang memahami setiap investasi itu ada resiko yang harus ditanggung.

T : Berapa lama panen ?
J : Panen 45 hari sejak tanggal penanaman

T : Jangka waktu pembagian profit?
J : Profit dibagi per 60 hari ( 2 bulan ) sejak tanggal penanaman.

T : Mengapa Profit untuk investor sangat kecil?
J : Profit investor kecil karena pengelola harus mengeluarkan dana operational usaha dan mengalokasikan pengembalian dana investor saaat jangka waktu investasi selesai

T : Mengapa ada profit maksimal dan profit minimal
J : Yang namanya usaha TIDAK ADA YANG PASTI. Jika hasil panen berlimpah maka pengelola akan membayar profit maksimal dan jika hasil panen sedikit pengelola akan mebayar profit minimal

T : Jangka Waktu Investasi ?
J : Jangka waktu investasi 6 kali panen atau lebih kurang 12 bulan

T : Apakah investor akan menerima modal kembali?
J : Ya, Investor akan menerima dana investasi kembali setelah 6 kali panen.

T : Apakah ada jaminan dana investasi ?
J : Tidak ada jaminan. Jaminan dari saya hanya kejujuran dan kepercayaan. Jadi jika anda percaya silahkan inves jika tidak bisa memantau dulu.

T: Apakah ada kemungkinan kerugian 100% dari total modal investor
J : Investor akan menanggung kerugian 100% dari total investasi jika terjadi keadaan kahar seperti tsunami yang mengakibatkan hancurnya seluruh ladang dan peralatan produksi sehingga kami tidak bisa melakukan usaha budi daya lagi.

Potensi Yang Bisa Digarap


Potensi, ya kita memiliki potensi yang bisa digarap untuk mensejahterakan rakyat. Lautan kita yang luas adalah lahan yang menunggu untuk digarap secara serius yang penting ada kebijakan yang memihak rakyat, harga yang menguntungkan bagi petani.



Dengan masa tanam sampai panen yang hanya 45 hari, maka menanam rumput laut jadi pilihan bagi masyarakat yang hidup di pesisir pantai untuk menambah penghasilan. Diharapkan dengan dikembangkannya rumput laut ini secara besar-besaran bisa menjawab masalah lapangan kerja yang sulit sekarang ini.

Minggu, 02 Agustus 2015

Panen Perdana

Saat lebaran saya dan istri saya pulang ke kampung saya Gorontalo. Waktu kami disana, harusnya 1 minggu setelah lebaran rumput lautnyanya sudah harus dipanen, tapi pekerja tidak mau melakukakannya, maunya menunggu kami pulang.

Kami pulang tgl 30 Juli, transit 2 malam  di Makasar, begitu tiba di Fakfak, tgl 2 Agustus kami sudah pergi ke Kokas (sebuah kecamatan yang jaraknya dari Fakfak 45 KM) untuk melakukan panen perdana.

Sebagai ungkapan rasa syukur, sebelum panen dilakukan, kami membaca doa syukur yang dipimpin oleh bapak Imam Kampung Sisir (mertua saya).


Bapak Imam Kampung Sisir,  Hi Umar Heremba lagi memimpin pembacaan doa




Aku ikut berdoa walau hanya mengaminkan saja

Begitu doa selesai dan menikmati hidangan ala kadarnya, kami turun ke laut ikut memanen rumput laut. Wah rame...soalnya saudara-saudara kami yang lainpun ikut bersama anak-anak mereka.


Begini gaya istriku saat memanen rumput laut....hati-hati bu bidan jangan sampai jatuh ke laut

Istriku, adik ipar dan suami beserta anaknya ikut panen


Aku bergaya didepan perahu yang mengangkut hasil panen 
sebanyak 4 tali ris, bajuku basah jadi harus diganti.


Selasa, 30 Juni 2015

Akibat Penyu Hijau

Juni 2015

Camp yang sementara dibangun, terpaksa harus dibongkar kembali akibat penyu hijau.

Semua bibit yang telah ditanam dimakan habis. Total 90 tali ris (dari rencana penanaman 160 tali ris ) yang ditanam pada bulan pebruari habis. Dari 80 titik bibit per 1 tali ris yang tersisa hanya beberapa titik, itupun tali yang dekat pantai sedangkan tali yang jauh dari pantai habis total.

Karena serangan penyu hijau, akhirnya lokasinya dipindah lebih kurang 150 meter dari tempat yang lama dan hasilnya juga sama. Saya hampir putus asa menghadapi kenyataan yang ada.

Akhirnya ambil keputusan camp yang sementara dibangun, terpaksa harus dibongkar kembali dan dipindahkan ke lokasi yang jauhnya sekitar 1 km dari lokasi awal.

Pembangunan camp di lokasi yang baru, dilaksanakan saat bulan puasa (Juni 2015). Ini cuplikan beberapa photo yang sempat diambil istri saya saat pembangunan camp di lokasi yang baru.

Tiang panjang baru didirikan 



Lantai Camp sudah selesai

Pendirian tiang camp dibuat 2 lantai atas inisiatif
dari adik ipar Andi Hematan